Saturday, January 14, 2012

Kepada Vivin


     Vivin... apa kabar disana? malam ini tepat malam ke-4 kepulanganmu menghadap Illahi. Rasanya terlalu cepat kebersamaan kita berakhir. Tapi inilah rencana Tuhan. Garis yang telah Ia tetapkan sebelum ruh ditiupkan dalam raga kita. Ada hikmah dibalik semua peristiwa.
     Masih teringat jelas dalam memoriku 5 hari sebelum kau pergi. Tingkahmu yang manja, menggelayut  di lenganku. hhh... seandainya ku tahu itu hari terakhir kita, akan ku genggam erat tanganmu. Tak sempat kata Maaf terucap, belum sempat bibir ini mengatakan betapa bersyukur aku menjadi bisa menjadi temanmu.
     Vin, tahukah kau saat terakhir melihatmu. Dalam ruang ICU itu, kau "tertidur" pulas sekali. seperti ditimpa batu-batu yang amat besar, sesak, berat, sakit. Lalu, air mata itu keluar begitu saja. Mengingat kau tak akan pernah bangun lagi, semakain deras air mata mengalir di pipiku. Aku sadar, bukan air mata yang kau perlukan, tapi doa yang akan menentramkanmu...
     Sampai di paragraf ini, masih banyak yang ingin ku sampaikan pada dunia tentangmu. Tapi maaf, belum sanggup rasanya mengingat semua. Semua adalah kehendak Tuhan. Sebagai hambaNya, kita hanya bisa menerima ketentuannya. Kepulanganmu, meyadarkan ku kembali tentang siapa diriku. Dunia ini adalah jembatan menuju kehidupan yang Sejati... Di kehidupan yang abadi nanti semoga kita bisa bertemu kembali.

Post a Comment