Wednesday, March 5, 2014

Si Endut


Sudah 5 hari sejak 3 temennya mati, si endut jadi ga nafsu makan. Dari 4 hari kemarin ga pernah lagi masuk rumah. Padahal biasanya tiap pagi, juga tiap buka pintu blakang dia main serobot kegirangan sambil "ngeong ngeong ngeong". Tiap hari duduk manis di teras, pandangannya ke depan, liatin jalan kecil diantara dua kolam yang biasa dia lewati sama temen-temennya kalo ke luar rumah. "Pussy, kesepiankah dikau"?

Tadi malem di kasi bandeng presto juga ga di makan (hehe). Cuma bilang meong sambil di endus. Adduuuh puuuusss kamu kenapa???
Dan demi apah di jam tidur bela-belain gugling "cara memahami bahasa kucing"? #demi si endut.
Hasil browsing semalam

lifestyle.kompasiana.com (oleh: Ipung Surya Perdana)
 "Langkah pertama, dengarkan kucingmu. Suara “meong”nya itu bisa kasih tau apa yang mereka inginkan. Suara meong kucing itu bisa dibagi-bagi tinggi rendahnya. Tapi kamu yang harus tau pembagian tinggi rendahnya nada kucingmu. Dengan banyak dengerin pasti tau kok.
- Mengeong pendek, nada rendah = dia kasih salam, atau say hello.
- Mengeong pendek, nada rendah berkali-kali = kasih salam & lagi seneng.

- Mengeong nada sedang = minta makan ato minum.
- Mengeong nada sedang tapi lebih rendah = minta sesuatu (minta dibukain pintu, jalan-jalan keluar atau sebagainya).
- Mendengkur/purring (biasanya berbunyi kerrrr…kerrrr…kerrrr… )= suara seperti ini kucing lagi seneng, ingin dielus atau digaruk perutnya. Pegang lehernya kalau bergetar berarti kucing ini sedang senang.
- Chirrup (gabungan antara mengeong dengan purring disertai dengan nada meninggi) = salam persahabatan biasanya dipake induk buat manggil anaknya.
- Mengeluarkan nada rendah dengan mulut tertutup = “Jangan pegang gue. Gue lagi bĂȘte.”
Langkah selanjutnya memperhatikan bahasa tubuhnya. Kucing merupakan hewan yang pandai menggunakan bahasa tubuh. Mereka menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi dengan sesama ataupun berkomunikasi dengan manusia. Dengan memperhatikan gerak tubuh, mata, dan ekor kita bisa mengetahui apa yang mereka pikirkan. Untuk kucing berekor panjang akan lebih mudah mengetahui dari gerak ekornya, tetapi untuk kucing jenis bob-tail bisa dilihat dari gerak tubuh yang lainnya seperti mata, telinga, kumis, dan mulutnya.
- Ekor lurus dengan ujung melengkung = bahagia.
- Ekor tegang atau kaku = tertarik dengan sesuatu atau gugup.
- Ekor tegang dengan bulu berdiri kadang berbentuk seperti hufuf N = agresif.
- Ekor bergoyang kuat = “Stop, I don’t like it.”
- Pupil yang mengecil = ingin bermain tapi juga bisa berarti sedang agresif.
- Mata berkedip perlahan dan kadang tertutup sebentar = kucing sedang merasa nyaman dengan keadaan disekitarnya.
- Mengangkat hidung dengan kepala terdongak kebelakang = “Aku kenal kamu dan kamu milikku.” Biasanya dilakukan jika kita berjalan melewati kucing tersebut.
Saling membenturkan kepala secara perlahan = menandakan persahabatan dan kepemilikan.
- Mencium muka = kinfirmasi identitas
- Clawing (gerakan tangan kucing seperti sedang memijat atau meremas) = “Aku sayang kamu.”
- Menjilat-jilat = “Aku benar-benar sayang padamu.” Dan menganggap kamu adalah bagian dari keluarganya.
- Berbaring sambil menunjukkan perut juga disertai dengan purring = “Aku cinta padamu & sekarang garuk perutku.”
- Menggaruk furniture (terutama sofa atau kursi) = bukan cuma sebagai sarana untuk mengasah kuku tetapi juga digunakan untuk menandai wilayah.
- Telinga mengarah kedepan = fokus terhadap sumber suara.
- Telinga bergerak seperti antena radar = Radar system *ACTIVATED*.
- Telinga mengarah kebelakang = bersiap untuk menyerang, biasanya disertai dengan merendahkan tubuh dan kepala.
- Menggesekkan kepala dan badan ke kamu = “Kamu milikku.” (yang ini, si endut suka sekali gesekin badannya di kaki. :*) | dari hasil gugling ini belum ketemu juga maunya pussy.

Kalo baca yang paling akhir, jadi bisa jawab pertanyaannya tenri kemarin "... bagaimana carax membangun kemistri sama kucing?..." hehe... sedikit cerita, pas kitties mati kemaren, curhatnya sama tenri lewat sms. Dan curhatan absurd binti geje pun terjadi (*percakapan terjadi dalam aksen & logat sulsel. hhe... seandainya bisa di screenshot)
Saya : "tenriii... mati kucingku 3... :'(
Tenri : "innalillah.. kapan mati? Scra bersamaan kah? Kenapa bsa? Tidak qta racuni ji kh?"
Saya : "tadi sore matinya... bla bla bla..."
Tenri : "jadi acara taziah ini malam di rumah ta ato besok pi? Sabar bu, itu kucing cepat ji hamil terus punya anak. Apalagi bulan maret ini musim kawin kucing". (#dalam hati: bhwahahahaha... tenri walopun anti kucing tapi perhatian juga sampai musim kawinnya dia tau)
Saya : "tenriiii.... lagi sedih k ini. S nda suka kucing kecil, kucingku yang mati besar semua.
Tenri : "cocokmi, tujuannya tauziah kan menghibur. Oooo.... kucing besar semua. Ato adopsi maki kucing baru. Banyak ji itu di pasar atau di tempat sampah" (aaaaa... iye teten. Makasih sarannya. #dalam ati)

Saya : "iiii... nda sembarang ji saya pelihara kucing. Ada pi kemistri baru sa pelihara".
Tenri : "ooo... bgaimana itu membangun kemistri dengan kucing? Kalo kemistri itu bisa dibangun dengan berjalannya waktu" (haha... lagi curcol kayaknya ini)
Saya : no reply. (Sebenrnya lgi mkir gimana cara membangun kemistri sama kucing).
..............
Semenit kemudian ada lagi sms nya masuk.
Tenri : "Ada sms turut berduka cita dari anak2... katanya nunu: innalillah sabarq nik. Uni: haha sembarang tong ineh. Aisyah: semoga nika diberi ketabahan dan kekhilafan". (Hwahahaha... tapi terima kasih supportnya. Kalian memang ter... ter... emm.. apa ya.. ter undefinition. Mungkin bahasa awamnya gilaa!!! Haha).

Mau jawab pertanyaannya teten alias tenri. Cara membangun kemistri dengan kucing adalah "saat dia menganggap kau adalah miliknya, saat itulah kemistri terbangun". Hehehehehe...

Eh... enduuuuuuuuttt....
Pagi ini, rabu 5 maret 2014, habis sholat subuh nengokin endut di belakang. Pas buka pintu, sunyiii ga ada suara meong nya. Hikss... endut duduk dikursi,  matanya sayu. Cuma ada suara mengeram pelan. Ga tau kenapa pingin foto2in dia, kayak firasat kalo ini hari "terakhirnya" endutt...



pussy kenapa?



badannya lemessss bgt. :'(



Masuk kamar, nangis deh sesenggukan. Tengsin kalo diliat orang rumah.

#itulah makanya dari dulu ga suka kalo pelihara binatang.  Apalagi kucing. Kalo kenapa2 atau kalo mati, itu rasanya ..... :'(
Gara2 robbil ini suka melihara2 kucing. Huuh!!!



Post a Comment