Friday, January 18, 2013

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah - Porositas


Laporan
Dasar-Dasar Ilmu Tanah


POROSITAS

LOGO_UNHAS.BMP

NAMA                         : ANNISA RISDIANIKA PUTRI
NIM                             : G62108291
KELOMPOK               : XXI
ASISTEN                     : AHMAD JUNAIDI SULTAN




LABORATORIUM KIMIA DAN FISIKA TANAH
JURUSAN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010


I.                   PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Di dalam tanah terdapat sejumlah ruang pori-pori. Ruang pori-pori ini penting oleh karena ruang-ruang ini diisi oleh air dan udara. Air dan udara (gas-gas) juga bergerak melalui ruang pori-pori ini. Jadi, penyediaan air untuk pertumbuhan tanaman dan jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan sangat erat dengan jumlah dan ukuran pori-pori tanah.  Kondisi fisik tanah sangat menentukan aerase, drainase, dan nutrisi tanaman. Sifat fisik tanah juga berpengaruh oleh sifat kimia dan biologi tanah, di mana sifat-sifat fisik tanah tergantung pada jumlah, ukuran, bentuk, susunan, dan komposisi mineral dari partikel-partikel tanah, macam dan jumlah bahan organik, volume dan bentuk pori-pori pada waktu tertentu.
Beberapa sifat fisik yang sangat penting adalah Bulk Density, Particle Density, dan Porositas. Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan daripada bahan mineral. Di samping itu bahan organik tanah dapat memperbesar porositas tanah.Berat dan ruang pori-pori tanah bervariasi dari satu horizon ke horizon yang lain, sama halnya dengan sifat-sifat tanah lainnya dan kedua variabel ini dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan percobaan pengamatan porositas pada tanah untuk mengetahui Sifat fisik tanah, sifat kimia dan biologi tanah yang terdapat dalam tanah.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum Porositas adalah untuk menentukan nilai Porositas pada sampel tanah kebun dan tanah sawah.
Kegunaan dari praktikum Porositas adalah untuk mengetahui pengolahan tanah lebih lanjut serta penentuan varietas tanaman apa saja yang dapat ditanam pada daerah (tanah) tersebut.
 
 
II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1    Porositas tanah
                 Pori-pori tanah adalah bagian tanah yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh udara dan air). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar (macro pore) dan pori-pori halus (micro pore). Pori-pori kasar berisi udara atau air gravitasi (air yang mudah hilang karena gaya gravitasi), sedang pori-pori halus berisi air kapiler atau udara(Hakim, 1986).
                 Tanah-tanah pasir mempunyai pori-pori kasar lebih banyak daripada tanah liat. Tanah dengan banyak pori-pori kasar sulit menahan air sehingga tanaman mudah kekeringan. Tanah-tanah liat mempunyai pori total (jumlah pori-pori makro + mikro) lebih tinggi daripada tanah pasir.
                 Ruang pori-pori total pada tanah berpasir semakin rendah, tetapi sebahagian besar dari pori-pori itu terdiri dari pori-pori yang besar dan sangat effisien dalam lalu lintas air maupun udara. Persentase volume yang ditempati oleh pori-pori kecil, dalam tanah-tanah berpasir adalah rendah, yang menunjukkan kapasitas memegang air yang rendah (Buckman dan Brady, 1982). 
           
2.2    Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Porositas Tanah

                 Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur tanah, dan tekstur tanah. Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi. Tanah-tanah dengan struktur granuler atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi daripada tanah-tanah dengan struktur massive (pejal). Tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan air Sebaliknya, pada top-top soil bertekstur halus, memiliki lebih banyak ruang pori total yang sebagian besar terdiri pori-pori kecil. Hasilnya adalah tanah dengan kapasitas memegang air yang besar. (Hardjowigeno,
 
III.             METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Porositas dilaksanakan pada hari Rabu, 3 November 2010, pukul 09.00 Wita sampai selesai. Bertempat di Laboratorium Kimia dan Fisika Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum Porositas adalah timbangan, gelas ukur, gelas pengaduk, dan silinder sedimentasi.
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum Porositas adalah sampel tanah utuh Alfisol, aquadest, tissu rol, dan kertas label.
3.3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum Bulk Density adalah sebagai berikut:
  1. Hitung nilai density dan partikel density contoh tanah.
  2. Hitung nilai porositas dengan persamaan sebagai berikut :
            Porositas =  x 100 %                                                            

 
IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Berdasarkan hasil perhitungan nilai Porositas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel : Data Perhitungan Nilai Porositas Pada Tanah Alfisol
Tanah
Nilai porositas %
Alfisol
40
Sumber : data Primer Setelah Diolah, 2009.

4.2. Pembahasan
            Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, sampel tanah Alfisol  memiliki nilai porositas yang cukup tinggi. Lapisan tanah ini  memiliki nilai porositas sebesar 40 %. Pada lapisan tanah tersebut memiliki daya serap yang tinggi, sehingga banyak ruang atau pori yang ditempati oleh air akan tetapi lebih mudah melepasnya. Oleh karena itu memiliki porositas yang lebih tinggi daripada lapisan tanah sawah. Hal ini sependapat dengan Hardjowigeno (2003) yang menyatakan bahwa tanah-tanah bertekstur liat karena lebih halus maka daya ikatannya kuat sehingga sehingga kemampuan menahan air rendah karena pori-pori semakin kebawah semakin kecil. Tanah-tanah yang bertekstur pasir, karena mengandung bahan organik sehingga daya serapnya tinggi. Semakin ke lapisan bawah tanah maka kandungan bahan organiknya semakin berkurang, begitupun sebaliknya, semakin ke atas tanah maka kandungan bahan organiknya semakin bertambah.
 
V.                KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa :
1.       Pada profil tanah kebun memiliki nilai Porositas sebesar 40 %.
2.    Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur tanah, dan   tekstur tanah
5.2. Saran
Berdasarkan dari pengamatan yang telah dilakukan bahwa tanah yang dipakai pada percobaan  ini merupakan tanah yang cukup subur karena mengandung bahan organik yang tinggi, maka sebaiknya ditanami dengan tanaman yang berproduksi tinggi dengan perawatan yang baik.
  
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, N., M. Yusuf Nyakpa, A. M. Lubis, Sutopo Ghani Nugroho, M. Amin Diha, Go Ban Hong, H. H. Bailey, 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung.

Hardjowigeno, H. Sarwono., 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo, Jakarta

Anonim, 2004. Penuntun Pratikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Hasanuddin, Makassar

Buckman H.O dan Brady N.C. 1982. Ilmu Tanah. Bhatama Karya Aksarajakarta.
Foth, H.D. 1989. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press, Jogjakarta.

Buckman dan Brady, 1982. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara, Jakarta.
Hakim, N.M.Y. Nyakta., A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul, M.A. Diha,G.B. Hong, H.H. Bayle. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung, Lampung.

 LAMPIRAN

Perhitungan Nilai Porositas pada Tanah Alfisol.
 Diketahui       : Bulk Density = 1,13 gr/cm3
                          Particle Density         = 3,63 gr/cm3
Dit  : Porositas .......?
                     BD                                
Peny :     Porositas = ( 1    ------ ) X 100 %
                     PD
    
      1,1
   = ( 1    --------- ) X 100 %
      1,8
                                   
                           =  40 %


Post a Comment