Friday, January 18, 2013

Makalah - Sistem Informasi



Tugas Kelompok

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Disusun Oleh            :

·        A. Tenri Were S (G62108008)
·        Annisa Risdianika Putri (G62108291)
·        St. Nurhardiyanti (G62108289)


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2009


BAB I
PENDAHULUAN

Banyak organisasi  yang ingin membangun sistem Informasi Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata usaha  tersebut sering kali gagal. Penyebabnya antara lain ialah: struktur organisasi keseluruhan yang kurang wajar, rencana organisasi keseluruhan yang belum memadai, personil sistem yang  tidak memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat. sistem Informasi Manajemen yaitu: “serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi  informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer”.
a)      Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi.
b)      Sistem Informasi Manajemen adalah menyeluruh.
c)       Sistem Informasi Manajemen adalah terkoordinasi.
d)      Sistem Informasi Manajemen terintegrasi secara rasional.
e)      Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data kedalam informasi.
f)       Sistem Informasi Manajemen meningkatkan produktivitas.
g)      Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer Sistem Informasi Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari personil yang akan menggunakannya.



BAB II
PEMBAHASAN
Setiap organisasi memiliki beberapa tugas yang harus dikelola sedemikian rupa sehingga organisasi  berhasil mencapai seluruh sasaran yang telah ditetapkan, bahkan juga berhasil mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pada dasarnya setiap organisasi memiliki 3 (tiga) hingga 7 (tujuh) tugas utama yang disebut sebagai "faktor-faktor krisis keberhasilan" (critical  success faktors). Hal ini biasanya ditentukan oleh sifat lingkungan organisasi dan sifat industri dimana organisasi merupakan  bagian dari  industri tersebut. Contoh tugas utama dari organisasi adalah: 
1.       Untuk pengendalian biaya, dimana jika  biaya naik  maka harga akan naik sehingga permintaan menurun. 
2.       Dalam kasus  untuk perusahaan yang membuat busana, rancangan busana dan Pengendalian   persediaan menentukan keberhasilan suatu produk. Bila persediaan  berlebihan dan kemudian mode telah berubah, akibatnya tidak bisa dijual dengan harga yang layak.
3.       Dalam kasus  untuk perusahaan industri mobil, dimana selain pengendalian biaya pruduksi maka tugas  utamanya adalah: menjaga hubungan baik dengan para penyalur, menjaga mutu dan kehandalan serta hemat bahan bakar dari produk yang dihasilkan.
4.       Sebagian besar tugas utama bersifat silang fungsional misalnya dalam penetapan  harga produk. Harga  produk  dapat ditetapkan dengan  berbagai cara:
 - mempertimbangkan biaya pruduksi
 - mempertimbangkan biaya administrasi 
 - mempertimbangkan harga dan kebijakan harga saingan.
Informasi tersebut berasal dari berbagi fungsi yang berbeda, bukan hanya berasal dari fungsi pemasaran, bahkan juga berasal dari luar organisasi.
5.       Dalam kasus untuk  perusahaan padat informasi; maka tugas  utamanya adalah menetapkan dan menjaga sistem  informasi agar tetap berjalan baik. Contoh dari perusahaan padat informasi ialah: perusahaan penerbangan, dimana ketersediaan informasi sangat penting artinya bagi pengelolaan tugas lainnya.  Misalnya kasus diperusahaan penerbangan  yang tugas utama pembukuan penumpang dari masing-masing penerbangan berlangsung di berbagai lokasi yang tersebar pada jarak ribuan kilometer, diperlukan sistem informasi berkomputer untuk menentukan  status penerbangan serta  untuk menetapkan pesanan tempat duduk pada setiap penerbangan.
                Data dari  sebuah organisasi tidak akan  menjadi informasi sebelum dikomunikasikan dalam bentuk  yang bermanfaat bagi personil organisasi yang memerlukannya. Komunikasi ini berlangsung dalam interaksi antara manajer/manusia dengan mesin/komputer. Ada beberapa sistem pengolahan data yang tidak berhasil dikembangkan dalam Sistem Informasi Manajemen karena tidak dikembangkannya interaksi manajer dan komputer, sehingga manajer dan komputer tidak dapat saling berkomunikasi secara efektif. 
Ada 2 (dua) sebab utama kekurangan dari pengolah data (komputer) yaitu :
1.       Sistem analis dan programer tidak (kurang) memiliki pemahaman tentang proses manajemen organisasi, sehingga akhirnya tidak mampu menjalin sistem informasi yang diperlukan organisasi.
2.       Ketidakmampuan untuk memahami cara berpikir manusia dalam memproses data, dengan akibat bahwa  hasil program komputer tidak memproses data sebagaimana yang dikehendaki  oleh manajer, sehingga tidak mampu berkomunikasi efektif dengan manajer.
                Komunikasi manajer dan mesin yang lebih jauh adalah  interaksi berkesinambungan antara manajer dan file komputer. Seorang manajer mungkin akan memulai berdialog dengan banyak sistem komputer dengan memberitahukan jenis  data khusus yang dicari, misalnya data tentang  umur  produk. Komputer kemudian akan menjawab dengan serangkaian pertanyaan yang  mengarah  pada data  tentang umur produk  apa yang diperlukan,  atau komputer mungkin akan memberikan informasi umur produk yang telah ada dalam sistem. 
                Dari masalah manajer dalam upaya berkomunikasi dengan sistem komputer adalah bahwa manajer mengetahui informasi apa yang diperlukan tetapi  tidak mengetahui dimana lokasinya. Setelah lewat beberapa kali pencarian yang menghabiskan waktu atas data dalam sistem komputer,
biasanya manajer akan berhenti mencoba berinteraksi langsung dengan sistem. Keadaan demikian kini dapat teratasi  karena semakin banyak  sistem yang membantu manajer menemukan lokasi lnformasi yang diperlukannya.


BAB III
PENUTUP
Sistem informasi dari suatu organisasi tidak akan pernah dapat diotomatisasikan sepenuhnya atau menyeluruh.  Namun demikian suatu sistem informasi  manajemen sangat mungkin dan praktis apabila didasarkan pada rencana keseluruhan yang bagus serta dikembangkan oleh personil sistem yang terlatih, untuk itu diperlukan partisipasi manajemen dan sumber keuangan yang memadai.
Sistem informasi yang melayani  tugas utama organisasi harus bersifat silang fungsional dan harus  terus-menerus diperbaiki demi menjaga kesinambungan efektivitasnya. Tugas utama  organisasi seringkali dilayani oleh sistem penopang keputusan/decision support system (DSS) yang didalamnya berisi model, database dan manajer yang berinteraksi langsung. 
Integrasi sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem informasi manajemen.  Berbagai sistem  dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang  sesuai dengan keperluan integrasinya. Sebagian besar organisasi akan memperoleh kemanfaatan yang besar dari meningkatnya derajat integrasi sistem informasi yang mereka miliki. Interaksi antara manajer dan mesin adalah kaitan antara manajer dan mesin, yaitu suatu titik dimana mereka bisa saling "berkomunikasi" secara tradisional sistem komputer masih sering membuat para manajer “frustasi”,  tetapi dengan adanya perkembangan baru, seperti bahasa  produktivitas, pelatihan (training), agaknya cukup membantu memecahkan masalah ini.

 
DAFTAR PUSTAKA

library.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-mutia.pdf –
pusdiklatwas.bpkp.go.id/filenya/namafile/258/KT_SIM.pd


Post a Comment