Laporan
Dasar-Dasar Ilmu Tanah
POROSITAS
NAMA : ANNISA RISDIANIKA PUTRI
NIM :
G62108291
KELOMPOK :
XXI
ASISTEN :
AHMAD JUNAIDI SULTAN
LABORATORIUM
KIMIA DAN FISIKA TANAH
JURUSAN ILMU
TANAH
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam
tanah terdapat sejumlah ruang pori-pori. Ruang pori-pori ini penting oleh
karena ruang-ruang ini diisi oleh air dan udara. Air dan udara (gas-gas) juga
bergerak melalui ruang pori-pori ini. Jadi, penyediaan air untuk pertumbuhan
tanaman dan jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan sangat erat dengan
jumlah dan ukuran pori-pori tanah.
Kondisi fisik tanah sangat menentukan aerase, drainase, dan nutrisi
tanaman. Sifat fisik tanah juga berpengaruh oleh sifat kimia dan biologi tanah,
di mana sifat-sifat fisik tanah tergantung pada jumlah, ukuran, bentuk,
susunan, dan komposisi mineral dari partikel-partikel tanah, macam dan jumlah
bahan organik, volume dan bentuk pori-pori pada waktu tertentu.
Beberapa
sifat fisik yang sangat penting adalah Bulk Density, Particle Density, dan
Porositas. Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh
lebih ringan daripada bahan mineral. Di samping itu bahan organik tanah dapat
memperbesar porositas tanah.Berat dan ruang pori-pori tanah bervariasi dari
satu horizon ke horizon yang lain, sama halnya dengan sifat-sifat tanah lainnya
dan kedua variabel ini dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu
dilakukan percobaan pengamatan porositas pada tanah untuk mengetahui Sifat
fisik tanah, sifat kimia dan biologi tanah yang terdapat dalam tanah.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari
praktikum Porositas adalah untuk menentukan nilai Porositas pada sampel tanah kebun
dan tanah sawah.
Kegunaan
dari praktikum Porositas adalah untuk mengetahui pengolahan tanah lebih lanjut
serta penentuan varietas tanaman apa saja yang dapat ditanam pada daerah
(tanah) tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Porositas tanah
Pori-pori tanah adalah bagian
tanah yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh udara dan air). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi
pori-pori kasar (macro pore) dan pori-pori halus (micro pore). Pori-pori kasar
berisi udara atau air gravitasi (air yang mudah hilang karena gaya gravitasi),
sedang pori-pori halus berisi air kapiler atau udara(Hakim, 1986).
Tanah-tanah pasir mempunyai
pori-pori kasar lebih banyak daripada tanah liat. Tanah dengan banyak pori-pori
kasar sulit menahan air sehingga tanaman mudah kekeringan. Tanah-tanah liat
mempunyai pori total (jumlah pori-pori makro + mikro) lebih tinggi daripada
tanah pasir.
Ruang pori-pori total pada
tanah berpasir semakin rendah, tetapi sebahagian besar dari pori-pori itu
terdiri dari pori-pori yang besar dan sangat effisien dalam lalu lintas air
maupun udara. Persentase volume yang ditempati oleh pori-pori kecil, dalam
tanah-tanah berpasir adalah rendah, yang menunjukkan kapasitas memegang air
yang rendah (Buckman dan Brady, 1982).
2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Porositas
Tanah
Porositas tanah dipengaruhi
oleh kandungan bahan organik, struktur tanah, dan tekstur tanah. Porositas
tanah tinggi kalau bahan organik tinggi. Tanah-tanah dengan struktur granuler
atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi daripada tanah-tanah dengan
struktur massive (pejal). Tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai pori-pori
makro sehingga sulit menahan air Sebaliknya, pada top-top soil bertekstur
halus, memiliki lebih banyak ruang pori total yang sebagian besar terdiri pori-pori
kecil. Hasilnya adalah tanah dengan kapasitas memegang air yang besar.
(Hardjowigeno,
III.
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Porositas dilaksanakan pada hari
Rabu, 3 November 2010, pukul 09.00 Wita sampai selesai. Bertempat di
Laboratorium Kimia dan Fisika Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat-alat yang
digunakan pada praktikum Porositas adalah timbangan, gelas ukur, gelas
pengaduk, dan silinder sedimentasi.
Adapun
bahan-bahan yang digunakan pada praktikum Porositas adalah sampel tanah utuh
Alfisol, aquadest, tissu rol, dan kertas label.
3.3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum
Bulk Density adalah sebagai berikut:
- Hitung nilai density dan partikel density contoh tanah.
- Hitung nilai porositas dengan persamaan sebagai berikut :
Porositas
= x 100 %
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berdasarkan hasil perhitungan
nilai Porositas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel : Data Perhitungan Nilai Porositas Pada
Tanah Alfisol
Tanah
|
Nilai porositas %
|
Alfisol
|
40
|
Sumber : data
Primer Setelah Diolah, 2009.
4.2. Pembahasan
Berdasarkan
hasil yang telah diperoleh, sampel tanah Alfisol memiliki nilai porositas yang cukup tinggi.
Lapisan tanah ini memiliki nilai
porositas sebesar 40 %. Pada lapisan tanah tersebut memiliki daya serap yang
tinggi, sehingga banyak ruang atau pori yang ditempati oleh air akan tetapi
lebih mudah melepasnya. Oleh karena itu memiliki porositas yang lebih tinggi
daripada lapisan tanah sawah. Hal ini sependapat dengan Hardjowigeno (2003)
yang menyatakan bahwa tanah-tanah bertekstur liat karena lebih halus maka daya
ikatannya kuat sehingga sehingga kemampuan menahan air rendah karena pori-pori
semakin kebawah semakin kecil. Tanah-tanah yang bertekstur pasir, karena
mengandung bahan organik sehingga daya serapnya tinggi. Semakin ke lapisan
bawah tanah maka kandungan bahan organiknya semakin berkurang, begitupun
sebaliknya, semakin ke atas tanah maka kandungan bahan organiknya semakin
bertambah.
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah
diperoleh maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Pada profil tanah kebun memiliki nilai
Porositas sebesar 40 %.
2. Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur tanah,
dan tekstur tanah
5.2. Saran
Berdasarkan dari pengamatan yang telah dilakukan
bahwa tanah yang dipakai pada percobaan ini
merupakan tanah yang cukup subur karena mengandung bahan organik yang tinggi,
maka sebaiknya ditanami dengan tanaman yang berproduksi tinggi dengan perawatan
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, N.,
M. Yusuf Nyakpa, A. M. Lubis, Sutopo Ghani Nugroho, M. Amin Diha, Go Ban Hong,
H. H. Bailey, 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung.
Hardjowigeno,
H. Sarwono., 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo, Jakarta
Anonim, 2004. Penuntun
Pratikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Hasanuddin, Makassar
Buckman H.O dan Brady N.C. 1982.
Ilmu Tanah. Bhatama Karya Aksarajakarta.
Foth, H.D. 1989. Dasar-dasar Ilmu
Tanah. Gadjah Mada University Press, Jogjakarta.
Buckman dan Brady, 1982. Ilmu Tanah.
Bharata Karya Aksara, Jakarta.
Hakim, N.M.Y. Nyakta., A.M. Lubis,
S.G. Nugroho, M.R. Saul, M.A. Diha,G.B. Hong, H.H. Bayle. 1986. Dasar-dasar
Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung, Lampung.
LAMPIRAN
Perhitungan Nilai Porositas pada
Tanah Alfisol.
Diketahui :
Bulk Density = 1,13 gr/cm3
Particle
Density = 3,63 gr/cm3
Dit : Porositas .......?
BD
Peny : Porositas = ( 1 –
------ ) X 100 %
PD
1,1
= ( 1 – --------- ) X 100 %
1,8
= 40
%
Post a Comment