Tugas Kelompok
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Disusun
Oleh :
·
A. Tenri Were S (G62108008)
·
Annisa Risdianika Putri (G62108291)
·
St. Nurhardiyanti (G62108289)
PROGRAM
STUDI TEKNIK PERTANIAN
JURUSAN
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
2009
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak organisasi yang ingin
membangun sistem Informasi Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana
yang cukup, tetapi ternyata usaha
tersebut sering kali gagal. Penyebabnya antara lain ialah: struktur
organisasi keseluruhan yang kurang wajar, rencana organisasi keseluruhan yang
belum memadai, personil sistem yang
tidak memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya partisipasi
manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem,
mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang
terlibat. sistem Informasi Manajemen yaitu: “serangkaian sub-sistem informasi
yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu
menstransformasikan data sehingga menjadi
informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang
sesuai dengan gaya dan sifat manajer”.
a)
Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem
informasi.
b)
Sistem Informasi Manajemen adalah menyeluruh.
c)
Sistem Informasi Manajemen adalah terkoordinasi.
d)
Sistem Informasi Manajemen terintegrasi secara
rasional.
e)
Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan
data kedalam informasi.
f)
Sistem Informasi Manajemen meningkatkan
produktivitas.
g)
Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya
manajer Sistem Informasi Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan
gaya manajerial dari personil yang akan menggunakannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap organisasi memiliki
beberapa tugas yang harus dikelola sedemikian rupa sehingga organisasi berhasil mencapai seluruh sasaran yang telah
ditetapkan, bahkan juga berhasil mempertahankan kelangsungan hidupnya. Pada
dasarnya setiap organisasi memiliki 3 (tiga) hingga 7 (tujuh) tugas utama yang
disebut sebagai "faktor-faktor krisis keberhasilan" (critical success faktors). Hal ini biasanya ditentukan
oleh sifat lingkungan organisasi dan sifat industri dimana organisasi
merupakan bagian dari industri tersebut. Contoh tugas utama dari
organisasi adalah:
1. Untuk
pengendalian biaya, dimana jika biaya
naik maka harga akan naik sehingga
permintaan menurun.
2. Dalam
kasus untuk perusahaan yang membuat
busana, rancangan busana dan Pengendalian
persediaan menentukan keberhasilan suatu produk. Bila persediaan berlebihan dan kemudian mode telah berubah,
akibatnya tidak bisa dijual dengan harga yang layak.
3. Dalam
kasus untuk perusahaan industri mobil,
dimana selain pengendalian biaya pruduksi maka tugas utamanya adalah: menjaga hubungan baik dengan
para penyalur, menjaga mutu dan kehandalan serta hemat bahan bakar dari produk
yang dihasilkan.
4. Sebagian
besar tugas utama bersifat silang fungsional misalnya dalam penetapan harga produk. Harga produk
dapat ditetapkan dengan berbagai
cara:
- mempertimbangkan biaya pruduksi
- mempertimbangkan biaya administrasi
- mempertimbangkan harga dan kebijakan harga
saingan.
Informasi
tersebut berasal dari berbagi fungsi yang berbeda, bukan hanya berasal dari
fungsi pemasaran, bahkan juga berasal dari luar organisasi.
5. Dalam
kasus untuk perusahaan padat informasi;
maka tugas utamanya adalah menetapkan
dan menjaga sistem informasi agar tetap
berjalan baik. Contoh dari perusahaan padat informasi ialah: perusahaan
penerbangan, dimana ketersediaan informasi sangat penting artinya bagi
pengelolaan tugas lainnya. Misalnya
kasus diperusahaan penerbangan yang
tugas utama pembukuan penumpang dari masing-masing penerbangan berlangsung di berbagai
lokasi yang tersebar pada jarak ribuan kilometer, diperlukan sistem informasi
berkomputer untuk menentukan status
penerbangan serta untuk menetapkan pesanan
tempat duduk pada setiap penerbangan.
Data
dari sebuah organisasi tidak akan menjadi informasi sebelum dikomunikasikan
dalam bentuk yang bermanfaat bagi
personil organisasi yang memerlukannya. Komunikasi ini berlangsung dalam
interaksi antara manajer/manusia dengan mesin/komputer. Ada beberapa sistem
pengolahan data yang tidak berhasil dikembangkan dalam Sistem Informasi
Manajemen karena tidak dikembangkannya interaksi manajer dan komputer, sehingga
manajer dan komputer tidak dapat saling berkomunikasi secara efektif.
Ada 2 (dua) sebab utama kekurangan
dari pengolah data (komputer) yaitu :
1.
Sistem analis dan programer tidak (kurang)
memiliki pemahaman tentang proses manajemen organisasi, sehingga akhirnya tidak
mampu menjalin sistem informasi yang diperlukan organisasi.
2.
Ketidakmampuan untuk memahami cara berpikir
manusia dalam memproses data, dengan akibat bahwa hasil program komputer tidak memproses data sebagaimana
yang dikehendaki oleh manajer, sehingga
tidak mampu berkomunikasi efektif dengan manajer.
Komunikasi
manajer dan mesin yang lebih jauh adalah
interaksi berkesinambungan antara manajer dan file komputer. Seorang
manajer mungkin akan memulai berdialog dengan banyak sistem komputer dengan
memberitahukan jenis data khusus yang
dicari, misalnya data tentang umur produk. Komputer kemudian akan menjawab
dengan serangkaian pertanyaan yang
mengarah pada data tentang umur produk apa yang diperlukan, atau komputer mungkin akan memberikan
informasi umur produk yang telah ada dalam sistem.
Dari
masalah manajer dalam upaya berkomunikasi dengan sistem komputer adalah bahwa
manajer mengetahui informasi apa yang diperlukan tetapi tidak mengetahui dimana lokasinya. Setelah
lewat beberapa kali pencarian yang menghabiskan waktu atas data dalam sistem
komputer,
biasanya manajer akan berhenti mencoba berinteraksi
langsung dengan sistem. Keadaan demikian kini dapat teratasi karena semakin banyak sistem yang membantu manajer menemukan lokasi
lnformasi yang diperlukannya.
BAB III
PENUTUP
Sistem informasi dari suatu
organisasi tidak akan pernah dapat diotomatisasikan sepenuhnya atau
menyeluruh. Namun demikian suatu sistem
informasi manajemen sangat mungkin dan praktis
apabila didasarkan pada rencana keseluruhan yang bagus serta dikembangkan oleh
personil sistem yang terlatih, untuk itu diperlukan partisipasi manajemen dan
sumber keuangan yang memadai.
Sistem informasi yang
melayani tugas utama organisasi harus
bersifat silang fungsional dan harus
terus-menerus diperbaiki demi menjaga kesinambungan efektivitasnya.
Tugas utama organisasi seringkali
dilayani oleh sistem penopang keputusan/decision support system (DSS) yang
didalamnya berisi model, database dan manajer yang berinteraksi langsung.
Integrasi sistem informasi
merupakan salah satu konsep kunci dari sistem informasi manajemen. Berbagai sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang
lain dengan berbagai cara yang sesuai
dengan keperluan integrasinya. Sebagian besar organisasi akan memperoleh
kemanfaatan yang besar dari meningkatnya derajat integrasi sistem informasi
yang mereka miliki. Interaksi antara manajer dan mesin adalah kaitan antara
manajer dan mesin, yaitu suatu titik dimana mereka bisa saling
"berkomunikasi" secara tradisional sistem komputer masih sering
membuat para manajer “frustasi”, tetapi
dengan adanya perkembangan baru, seperti bahasa
produktivitas, pelatihan (training), agaknya cukup membantu memecahkan
masalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
library.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-mutia.pdf
–
pusdiklatwas.bpkp.go.id/filenya/namafile/258/KT_SIM.pd
Post a Comment